One Day Trip to Sukabumi
One Day Trip to Sukabumi
Salah satu alternatif wisata di sekitar Jakarta
untuk menghilangkan kepenatan dan tidak menguras kocek adalah berkunjung ke
Kota Sukabumi.
Sebenarnya jarak antara Kota Bogor dan Kota Sukabumi cukup dekat, sekitar 65 km, namun karena kemacetan lalu lintas yang membuat perjalanan bisa memakan waktu antara 3-5 jam maka untuk memutuskan untuk menggunakan moda kereta api.
Perjalanan dari Jakarta kami awali dengan commuter line sampai ke stasiun Bogor. Setibanya di Stasiun Bogor kami menyusuri arah keluar untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bogor-Paledang yang terletak tepat dihadapan Stasiun Bogor. Hari masih pagi tetapi suasana di stasiun Paledang pagi ini sudah sangat ramai karena kereta pertama akan berangkat pada PK 07:45.
Apabila anda akan berangkat pada akhir pekan,
sebaiknya memesan tiket perjalanan terlebih dahulu karena jumlah daya tampung
kereta yang terbatas. Ada dua kelas yang dapat dipilih sesuai budget kita
yaitu kelas ekomomi seharga Rp25 ribu sedangkan kelas eksekutif seharga Rp60
ribu per orang.
Kereta Api Pangrango dari Stasiun Bogor-Paledang
berangkat tepat waktu, membawa kami ke Sukabumi melewati 9 stasiun
pemberhentian. Jarak tempuh selama 2 jam tidak membuat kita bosan karena
banyak sawah yang menghampar di sepanjang rute ini.
Tiba di Sukabumi kita akan disambut stasiun
Sukabumi, stasiun cantik yang dibangun oleh perusahaan kereta api negara Staats
Spoorwegen pada tahun 1882 diketinggian +538 mpdl.
Ada apa di Sukabumi?
"Soekabhoemi" berasal dari Bahasa
Sansekerta, soeka artinya kesenangan, kesukaan, kebahagian, dan bhoemi
berarti bumi atau tanah. Jadi Sukabumi memiliki arti, tanah yang
disukai. Sesuai namanya, kota berhawa sejuk dan bebas macet ini
menawarkan pemandangan yang cantik dan kuliner yang asik mulai dari ngopi-ngopi
cantik sampai ayam goreng khas Sukabumi.
Salah satu menu favorit wisatawan yang berkunjung
ke Sukabumi adalah Bubur Bunut. Karena hari sudah siang, kami memutuskan untuk
mencoba menu makan siang nasi uduk ungu di Mamih Ungu Resto & Cafe yang
terletak di Jl. Brawijaya No. 16, Sukabumi.
Jika ingin mencicipi makan khas Sukabumi maka dapat
mencoba restoran ayam goreng Bunut atau restoran Bu Cucu. Di sini kita dapat
memilih beragam menu yang kita inginkan. Jangan lupa mencicipi ayam
goreng dan aneka pepes yang khas.
Berkunjung ke Sukabumi rasanya tidak lengkap bila
tidak berkunjung ke Selabintana,
Selabintana terletak 7 kilometer dari kota
Sukabumi. Di tempat ini kita akan mendapatkan jejak sejarah peninggalan Belanda
berupa hotel yang dibuat pada tahun 1900-an oleh seorang berkebangsaan Belanda
yang tetap bertahan hingga kini dan masih menjadi ikon Selabintana.
Alternatif lainnya adalah wisata kebun teh di Pondok Halimun.
Di sepanjang perjalan menyusuri kota yang sejuk dan
bebas macet ini, masih banyak terlihat bangunan peninggalan Belanda yang
terawat dengan baik dan berfungsi baik sebagai kantor, restoran maupun tempat
tinggal.
Kembali ke pusat kota, kita bisa berkunjung ke
Masjid Agung Sukabumi sambil menikmati alun-alun tempat berkumpulnya warga
Sukabumi.
Sebelum pulang jangan lupa membeli oleh-oleh kue
Mochi dan Bika Ambon. Mochi adalah kue kecil berbentuk bulat, kenyal,
manis, di dalamnya terdapat kacang, dan ditaburi tepung kanji. Saat ini
terdapat banyak varian rasa kue mochi yang dapat kita pilih sesuai selera.
Kue ini disajikan dalam bentuk keranjang kecil yang
terbuat dari anyaman bambu yang unik. Salah satu mochi Sukabumi yang
terkenal adalah Mochi Kaswari merek Lampion yang terletak di Jalan Kaswari.
Untuk memudahkan berkeliling menyusuri kota
Sukabumi, kami menggunakan angkot yang kami sewa dari stasiun. Banyak
supir angkot yang sigap menawarkan jasanya untuk mengatar kita keliling kota
sampai kembali lagi ke stasiun untuk kembali Bogor. Tarif sewa angkot
sebesar Rp160 ribu.
Setelah puas berkeliling kota Sukabumi, kami
kembali ke Bogor menggunakan KA Pangrango yang berangkat dari stasiun Sukabumi
pada Pk. 15:45. Walau singkat kami cukup senang dengan perjalanan kami
karena kota yang tenang dan sejuk ini dapat membuat kita melupakan kepadatan
jalanan di Ibu kota.
Yuuuk jelajahi Sukabumi.
Komentar
Posting Komentar